Jumat, 08 Juli 2016

AKIDAH AKHLAK: TAWAKKAL

Tawakal pada Allah
  1. pengertian tawakal
    secara harfiah, "tawakal" (arab: Tawakul) berarti bersandar atau mempercayai diri. Dalam agama, tawkkal adalah sikap bersandar dan mempercayakan diri kepada Allah, tuhan Yang Maha Esa.
    Tawakal adalah sikap aktif dan tumbuh hanya dari pribadi yang memahami hidup dengan benar serta menerima kenyataan hidup dengan tepat. Sebab pangkal tawakal adalah kesadaran diri bahwa perjalanan pengalaman manusia secara keseluruhan dalam sejarah kehidupan diri pribadi. Sebagian besar hakikat tawakal merupakan rahasia ilahi yang tidak ada jalan bagi makluk untuk menguasainya.
  2. membangun tawakal
    menurut Ta'rif al-Jurjani, Tawakal adalah percaya sepenuhnya atas apa yang ada Pada Allah, dan lepas dari ketergantungan terhadap apa yang ada pada tangan manusia. Sikap atau sifat tawakal ialah sikap menyerahkan diri kepada Allah Swt. Akan semua hasil dari usaha dan iktiyar yang telah dikerjakan dengan perencanaan yang matanng dari jerih payah yang sangat berat. Allah Berfirman:
    Artinya:
    Apabila mereka Telah mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu Karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
    Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Sikap Pasif
  1. Pengertian Pasif
    Biasanya orang pasif cenderung menanti orang lain menghampiri dirinya dan siap menyodorkan bantuan. Namun orang pasif tidak mengutarakan atau tidak mampu mengutarakan keinginannya, orang lain hampir mustahil bersedia atau membantu mewujudkan keinginan yang tidak dimengerti. Itulah sebabnya orang pasif sering tidak bisa memanfaatkan kesempatan.
    Orang pasidf sulit mengunngkapkan perasaannya kepada orang lan. Mereka memendam permasalahan dan menghindari situasi yang tidak menyenagkan; mereka menanti orang lain menghampirinya, dengan siap menyodorkan bantuan. Orang pasif cenderung cepat menyerah, putus asa, dan mengalah pada pendapat orang lain. Akibtnya mereka selalu kalah dan tidak dapat hidup bahagia.
    Firman Allah:
    Artinya:
    Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah Kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
    Sikap pesimis
  2. Makna sifat pesimis
    Orang pesimis selalu memandang realitas dengan kaca mata negatif, dan menimbulkan masalah besar yang akan menjadi beban baru dalam kehidupannya. Terlebih lagi jika orang pesimis mempunyai pengalaman gagal dalam hidupnya maka kegagalan yang pernah dialami dianggap akan berulang kembali terhadap aktifitas baru yang aakan dilakukan.
    Jenis-jenis sikap pesimis
    sifat pesimis terbagi menjadi pesimis terhadap diri sendiri, pesimis terhadap keluarga, pesimis terhadap keluarga, pesimis terhadap kedudukan dan jabtan, dan terhadap harta kekayaan.


    1. pesimis terhadap diri sendiri
    Allah berfirman:
    Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang Telah ditentukan waktunya. barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

    1. pesimis terhadap keluarga
    Allah Berfirman:

    "Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.
    Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu[1480]. dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, Maka mereka Itulah orang-orang yang beruntung."
    1. Pesimis pada kedudukn
    2. Pesimis terhadap harta kekayaan
    Allah berfirman:
    Dan diantara mereka ada orang yang Telah berikrar kepada Allah: "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, Pastilah kami akan bersedekah dan Pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh.Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, Karena mereka Telah memungkiri terhadap Allah apa yang Telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga Karena mereka selalu berdusta.
    1. Pesimis pada penghinaan
    Sikap Putus Asa
    Makna putus asa
    Putus asa jika telah melmpaui batasnya yang terakhir dan telah menguasai hati secara keselurukan, hal ini dapat membawa seorang hamba kelingkaran kufur. Allah SWT. Berfirman:

    Hai anak-anakku, pergilah kamu, Maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".
    Derjat manusia menurut harap dan cemas
    Manusia terbagi menjadi tiga golongan:
    1. hamba yang telah kembali sepenuhnya pada tuhan-Nya, sehingga terang hatinya dan hilng kegelapan nafsunya dengan terbitnya cahaya kedekatan pada hatinya dan hilang kegelapan nafsunya dengan terbitnya cahaya kedekatan pada-Nya.
    2. Hamba yang senantiasa khawatir dirinya akan bermalas-malasan dalam mengerjakan perintah-perintah-Nya atau cenderung kepada larngan-Nya
    3. Hamba yang hidupnya dikuasai oleh kelalaian dan mencampuradukkan antara yang halal dan yang haram.
    Bergantung tidak mandiri
  3. Makna bergantung pada orang lain
    Orang yang bergantung tidak mampu mengndalkan dirinya sendiri dalam merencanakan dan membuat keputusan penting. Sebenarnya setiap orang bisa saja meminta dan mempertimbangkan pendapat orang lain sebelum akhirnya membuat keputusan yang tepat bagi mereka sendiri. Namu pada kenyataanya orang yang bergantung sangat terikat dengan pendapat orng lain dan tidak mampu mengambil inisiatif untuk menentukan yang terbaik bagi dirinya. Orang yang bergantung pada oranglain tidak mampu bekerja sendiri, mereka cenderung mengandalkan orng lain (keluarga atau teman) dalam memnuhi kebutuhan emosional dan kebutuhan hidup orang lain.
    Potensi potensi yang dimiliki oleh mnusi natra lain adala:
    1. akal fikiran
    2. Qalbun
    3. Nafs
    4. Ruh
    5. Fitrah
    Beriman pada kitab
  4. Pengertian Kitab Allah
    Kata kitab berasal dari bahasa arab (kataba-yaktubu-kitabatan-kitaban) yang artinya tulisan, arti kitab secara istilah adalah tulisan wahyu pada lembaran-lembaran yang terkumpul menjadi satu bentuk buku. Adapun arti iman kepada kitab Allah adalah percaya dan membenarkan dengan sepenuh hati bahwa kitab-kitab itu berisi firman-firman llah yang diwahyukan kepada Nabi dan Rasul-Nya sebagai pedoman hidup manusia agar dapat membedakan yang hak dan yang bathil, antara yang baik dan buruk dan antara yang halal dan haram.
    Adapun kitab-kitab yang tercatat pada al-Qur'an adalah:
    1. kitab taurat yang diturunkan pada Nabi Musa a.s.:
    Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. dan Sesungguhnya Telah kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan kami berikan Zabur kepada Daud.
    1. Kitab injil kepada nabi Isa a.s.:
    Dan kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. dan kami Telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.
    Kitab Al-Qur'an diturunkan pada Nabi Muhammad saw.:

    Dan Demikianlah kami menurunkan Al Quran dalam bahasa Arab, dan kami Telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al Quran itu menimbulkan pengajaran bagi mereka.
    Keistimewaan Alqur'an:
  • Mengndung rangkuman ajaran-ajaran ajran kitab-kitab sebelumnya
  • Terjaga kesliannya
  • Keindahn susunan kalimat
  • Sebagai mu'jizat yang palilng besar
  • Masa berlakunya l-Qur'an tidak terbatas
  • Keaslian alqur'an terpelihara
  • Ajaran alqur'an sempurna dan mudah dimengerti
Hikmah beriman pada kitab
  • Mendapat petunjuk Allah
  • Mendapat rahmat Allah
  • Dapat terlepas dari kesestan
  • Mendapat obat dari Allah
  • Mendapat ilmu pengethun yng luas
  • Mendapat pahal yang berlipat gandamendapat Syafaat di yaumil Qiyamah

AL QUR'AN HADIS: KEAUTENTIKAN AL-QURAN

MEMBUKTIKAN KEAUTENTIKAN AL-QURAN DI TINJAU DARI SEGI KEUNIKAN REDAKSINYA, KEMUKJIJATANNYA DAN KESEJARAHANNYA.
1.       Keautentikan Al-Quran dari segi redaksinya.
Sebagai Mukjizat Nabi Muhammad SAW, tidak akan ada seorangpun manusia dan bangsa jin, baik secara sendiri maupun berkelompok yang mampu membuat karya serupa Al-Quran, Meskipun hanya satu ayat, sebagai mana di jelaskan di dalam Q.S Al-isra : 88 sebagai berikut :
Artinya : Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".
Selain itu, keautentikan dan kebenaran redaksi Al-Quran juga telah mendapat jaminan dan penjagaan dari Allah SWT. Sebagaimana di jelaskan dalam Q.S Al Hijr ayat 9 sebagai berikut :
Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya
2.       Keautentikan Al-Quran dari kemukjizatannya.
Al-Quran dinyakini sebagai mukjizat yang terbesar dan kekal abadi, mempunyai kedudukan mulia, serta mendapat tempat yang agung di hati kaum muslimin karena keautentikannya. Selain itu Al-Quran merupakan kitab yang paling lengkap dan sempurna. Oleh sebab itu Al-Quran mempunyai beberapa keistimewaan yang tidak di miliki oleh kitab-kitab Allah yang lainnya, sebagai mukjizat yang terkandung di dalamnya. Diantara kemukjizatan atau keistimewaan itu sebagai berikut :
a.       Al-Quran membenarkan dan melengkapi Kitab-kitab Allah sebelumnya.
Perhatikan firman Allah Sebagai berikut :
Artinya : Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu. ( Q.S Al-maidah : 48)

b.      Menjadi pedoman Hidup sampai akhir jaman.
Al-Quran Adalah Kitab Allah yang diturunkan paling akhir setelah kitab-kitabnya yang lain. Oleh sebab itu Al-Quran adalah pedoman yang harus digunakan umat manusia Sampai akhir zaman.
Sebagai mana sabda Rasulullah SAW.
تركت فيكم أمرين لن تضلوا ما إن تمسكتم بهما كتاب الله وسنة رسوله (رواه مالك)
Artinya : Aku tinggalkan dua perkara untukmu, tidak akan sesat kamu selama engkau berpegang teguh kepadanya, yaitu kitab Allah ( Al-Quran ) dan sunnah Rasulullah. (H.R. Malik)

c.       Gaya bahasa redaksi, dan isi kandungannya yang luar biasa dan tak tertandingi oleh siapapun.
Selain isinya yang lengkap dan sempurna dari segi gaya bahasa dan redaksinya juga memilikikeindahan yang luar biasa. Keindahan gaya bahasa Al-Quran tersebut dapat menaklukan gaya bahasa para ahli syair dan sastra pada masa itu,bahkan pada masa sekarang sekalipun.
Keindahan Uslub Al-Quran benar-benar membuat orang-orang Arab dan non-Arab kagum dan terpesona. Kehalusan bahasa dan keunikan yang menakjubkan dalam ekspresi, baik yang Abstrak maupun kongkrit yang dapat mengungkapkan rahasia keindahan dan kesucian Al-Quran. Di dalam Al-Quran terkandung nilai-nilai istimewa yang tidak terdapat dalam ucapan manusia.
Al-Quran dalam gaya bahasanya yang menakjubkan, mempunyai beberapa keistimewaan, di antaranya adalah sebagai berikut :
Ø  Al-Quran menggunakan bahasa yang lembut
Ø  Bahasa Al-Quran sesuai bagi orang awam ataupun kaum cendikiawan.
Ø  Al-Quran sesuai dengan akal dan perasaan, Al-Quran memberikan Dokrin pada Akal dan Hati yang Mengandung kebenaran dan keindahan.’
Ø  Al-Quran kaya akan pembendaharakan kata, padat akan makna, serta sangat indah dan bijaksana dalam mengungkapkan isinya.
Ø  Mengandung petunjuk-petunjuk ilmiyah.
Di dalam Al-Quran terdapat banyak ayat yang mengandung inspirasi bagi pengembangan ilmu pengetahuan,misalnya pada beberapa ayat berikut ini :
1). Inspirasi bagi ilmu astronomi dan kosmologi
Firman Allah SWT :
Artinya : Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah Dia sampai ke manzilah yang terakhir) Kembalilah Dia sebagai bentuk tandan yang tua. ( Q.S Yasiin :38-39)

2) insprirasi bagi ilmu biologi.
Firman Allah
Artinya : Dan Sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya. (Q.S An-Nahl :66)
3.       Keautentikan Al-Quran dari Segi Kesejarahan.
Al-Quran turun dalam kurun waktu sekitar 22 tahun 2 bulan 22 hari. Kondisi masyarakat Arab pada saat turunnya Al-Quran Masih sederhana dan bersahaja, belum mengenal baca tulis, serta menyukai kesusastraan Al-Quran mencapai tingkat tertinggi dari segi keindahan bahasanya dan sangat mengagumkan, baik bagi orang mukmin maupun orang kafir. Beberapa hal itu menjadi faktor penunjang di hafalkannya ayat-ayat Al-Quran oleh Rasulullah SAW. Dan para sahabatnya. Bahkan tercatat dalam sejarah bahwa banyak sahabat hafal Al-Quran. Dalam perang yamamah saja , tercatat ada 70 orang  penghafal AlQuran yang Mati syahid
                Untuk menjamin terpeliharanya Al-Quran, di samping di hafalkan, Rasulullah SAW juga memerintahkan para sahabatnya untuk menuliskannya. Setiap ada ayat yang turun,Rasulullah SAW memanggil beberapa sahabat yang kenal pandai menulis untuk menuliskannya. Beliau juga memberi tahukan tempat dan urutan setiap ayat dalam surahnya. Ayat-ayat tersebut mereka tulis dengan alat dan sarana yang sederhana. Naskah-naskah tulisan ayat tersebut baru di simpan pada masa pemerintahan khalifah Abu Bakar As-Shiddiq, dan baru kemudian di susun dalam bentuk “kitab” pada masa khalifah Usman Bin Affan.
Al-Quran diturunkan kepada nabi Muhammad dengan berbagai cara  ada yang melaui pelantara malaikat jibril dan Ada pula yang langsung diterimanya dari Allah SWT. Menurut para ulama ada beberapa cara Al-Quran diturunkan kepada Rasul Muhammad SAW antara lain :
ü  Wahyu di hembuskan masuk atau di hujamkan kedalam lubuk hati nabi berupa kalam yang di maksudkan atau maknanya saja. Dalam hal ini nabi tidak merasakan apa-apa, hanya secara otomatis terdetak dalam hatinya bahwa wahyu itu telah ada dalam hatinya, Biasanya beliau selalu mengatakan “Ruhul Qudus” telah mewahyukan kepada KalbuKu. Kalimat itu Biasa diucapkan nabi setelah menerima Wahyu.
ü  Allah berbicara langsung kepada Nabi muhammad SAW tanpa pelantara malaikat Jibril, melainkan dengan cara komunikasi di balik hijab (tirai), Baik ketika Nabi dalam keadaan Sadar, atau terjada maupun ketika sedang tidur. Misalnya ketika Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, menerima wahyu dengan pelantara Nur Allah SWT.
ü  Dengan pelantara malaikat jibril yang di utus untuk menyampaikan Wahyu. Cara ini juga memiliki beberapa sistem tertentu.
ü  Malaikat jibril datang tidak menampakkan dirinya, melainkan berbentuk secara gemerincing lonceng yang keras dan memekakan telinga, cara inilah yang paling berat dirasakan Nabi.
ü  Malaikat Jibril menampakan diri dengan menyamar seorang laki-laki tampan yang menyampaikan sesuatu kepada nabi Muhammad SAW, kemudian Nabi mengulang-ngulangnya sampai hafal, Cara seperti ini sering di saksikan para Sahabat.
ü  Malaikat jibril memperlihatkan diri kepada Nabi muhammad SAW, dalam bentuknya yang Asli dengan sayapnya yang berjumlah 600 lembar dari setiap sayap mempunya ufuk


BAHASA ARAB

Materi Bahasa Arab Kelas X Smt 2
KEHIDUPAN SEKOLAH
فعل الماضى (kata kerja lampau)
membaca
menulis
makan
minum
mendengar
bermain
menyapu
menghapus
هو
قَرَأَ
كَتَبَ
أَكَلَ
شَرِبَ
سَمِعَ
لَعِبَ
كَنَسَ
مَسَحَ
هي
قَرَأَتْ
كَتَبَتْ
أَكَلَتْ
شَرِبَتْ
سَمِعَتْ
لَعِبَتْ
كَنَسَتْ
مَسَحَتْ
أنتَ
قَرَأْتَ
كَتَبْتَ
أَكَلْتَ
شَرِبْتَ
سَمِعْتَ
لَعِبْتَ
كَنَسْتَ
مَسَحْتَ
أنتِ
قَرَأْتِ
كَتَبْتِ
أَكَلْتِ
شَرِبْتِ
سَمِعْتِ
لَعِبْتِ
كَنَسْتِ
مَسَحْتِ
أنا
قَرَأْتُ
كَتَبْتُ
أَكَلْتُ
شَرِبْتُ
سَمِعْتُ
لَعِبْتُ
كَنَسْتُ
مَسَحْتُ
نحن
قَرَأْنَا
كَتَبْنَا
أَكَلْنَا
شَرِبْنَا
سَمِعْنَا
لَعِبْنَا
كَنَسْنَا
مَسَحْنَا
Contoh :
هو
قَرَأَ أَحْمَدُ الْكِتَابَ
Ahmad telah membaca buku
هي
كَتَبَتْ فَاطِمَةُ الدَّرْسَ
Fatimah telah menulis pelajaran
أنتَ
شَرِبْتَ الشَّايَ فِى المقْصَفِ
Kamu (lk2) telah minum teh di kantin
أنتِ
سَمِعْتِ الْجَرَسَ
Kamu (pr) telah mendengar bel
أنا
لَعِبْتُ كُرَّةَ السَّلَّةِ
Saya telah bermain bola basket
نحن
مَسَحْنَا السَّبُّوْرَةَ
Kita telah menghapus papan tulis
كَنَسْنَا الْفَصْلَ
Kita telah menyapu lantai
فعل المضارع (kata kerja sekarang)
هو
يَقْرَأُ
يَكْتُبُ
يَأْكُلُ
يَشْرَبُ
يَسْمَعُ
يَلْعَبُ
يَكْنِسُ
يَمْسَحُ
هي
تَقْرَأُ
تَكْتُبُ
تَأْكُلُ
تَشْرَبُ
تَسْمَعُ
تَلْعَبُ
تَكْنِسُ
تَمْسَحُ
أنتَ
تَقْرَأُ
تَكْتُبُ
تَأْكُلُ
تَشْرَبُ
تَسْمَعُ
تَلْعَبُ
تَكْنِسُ
تَمْسَحُ
أنتِ
تَقْرَئِيْنَ
تَكْتُبِيْنَ
تَأْكُلِيْنَ
تَشْرَبِيْنَ
تَسْمَعِيْنَ
تَلْعَبِيْنَ
تَكْنِسِيْنَ
تَمْسَحِيْنَ
أنا
أَقْرَأُ
أَكْتُبُ
أَكُلُ
أَشْرَبُ
أَسْمَعُ
أَلْعَبُ
أَكْنِسُ
أَمْسَحُ
نحن
نَقْرَأُ
نَكْتُبُ
نَأْكُلُ
نَشْرَبُ
نَسْمَعُ
نَلْعَبُ
نَكْنِسُ
نَمْسَحُ
Tambahan Kata kerja
دَرَسَ
belajar
عَمِلَ
kerja

Contoh :
هو
أَحْمَدُ يَقْرَأُ الْكِتَابَ الْمَكْتَبَةِ
Ahmad sedang membaca buku di perpustakaan
هي
فَاطِمَةُ تَكْتُبُ الدَّرْسَ فِى الْفَصْلِ
Fatimah sedang menulis pelajaran di kelas
أنتَ
أَنْتَ تَشْرَبُ الشَّايَ فِى المقْصَفِ
Kamu (lk2) sedang minum teh di kantin
أنتِ
هَلْ أَنْتِ تَسْمَعُ النِّدَاءَ؟
Apakah kamu (pr) mendengar panggilan
أنا
أَناَ أَلْعَبُ كُرَّةَ الْقَدَمِ فِى الْمَيْدَانِ
Saya sedang bermain sepak bola di lapangan
نحن
نَحْنُ نَمْسَحُ السَّبُّوْرَةَ
Kita sedang menghapus papan tulis
نَحْنُ نَكْنِسُ الْفَصْلَ
Kita sedang menyapu kelas